Pendakian Gunung Marapi, Suguhan Alam nan Indah Bersolek Sejarah
By Leonardus Gunawan - Januari 17, 2022
Doc instagram Danil_imagix |
Gunung Marapi merupakan gunung aktif yang terletak di antara Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam dan Kotamadya Padang Panjang. Namun secara administrasi, Gunung Marapi masuk berada dalam kawasan Kabupaten Agam. Gunung Marapi memiliki ketinggian 2891 meter diatas permukaan laut (MDPL).
Terdapat beberapa jalur pendakian yaitu jalur selatan atau Tungku Tigo, Jalur Aia Angek, dan Jalur Koto Baru/Batu Palano, namun titik start yang dapat Anda tempuh adalah dari Koto Baru. Sebelum melakukan pendakian, pastikan dulu Anda telah menyiapkan bekal yang dibutuhkan seperti tenda, makanan, air, jaket dan perlengkapan lainnya. Dari pasar Koto Baru menuju pos pendakian, Anda harus memilih untuk memulai dengan jalan kaki atau angkutan pedesaan yang menuju ke pos pendakian. Pilihan berjalan kaki akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di pos pendakian.
Jika kamu memilih Gunung Marapi Sumatera Barat untuk didaki, adakalanya harus mencari informasi, bisa secara media sosial, atau menghubungi call center posko Marapi. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana kondisi cuaca dan keadaan Gunung terkini, apakah jalur pendakian dibuka atau tidak.
Waktu yang tepat untuk melakukan pendakian sangat disarankan pada pagi hari atau subuh, agar dapat melihat sunrise pada saat menjelang pagi. Dari puncak, kita akan disuguhkan pemandangan kota Bukittinggi, Gunung Singgalang dan Tandikek, dan pemandangan danau Singkarak yang berada di Kabupaten Solok.
Dikutip pada laman gosumatra.com, Keberadaan Gunung Marapi sangat kental karena mempunyai nilai historis bagi masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat. Konon menurut sejarahnya, nenek moyang orang Minangkabau berasal dari lereng Gunung Marapi, hal ini ditandai dengan terdapatnya Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar. Nagari Pariangan merupakan cikal bakal dari lahirnya sistem pemerintahan masyarakat berbasis nagari di Sumatera Barat. Sebuah animo unik yang berkembang di masyarakat, bahwa jika seseorang belum pernah mendaki Gunung Marapi maka orang tersebut belum “lengkap” disebut sebagai orang Minangkabau.
0 comments
Terimakasih sudah mampir untuk membaca dan memberikan pesan, semoga bermanfaat, salam