Menapak Jejak Toleransi Sembari Berwisata di Vihara Avalokitesvara Madura

By Leonardus Gunawan - Januari 15, 2022

kardilot.com

Madura sebagai salah satu wilayah yang terletak di Provinsi Jawa Timur telah lama dikenal dengan berbagai destinasi wisatanya termasuk wisata-wisata yang bernuansa religi. Sangat banyak situs yang berhubungan dengan berbagai agama serta kebudayaannya. Pulau yang dijuluki Pulau Garam ini ternyata tidak hanya dikenal dengan makam-makam atau situs yang berhubungan dengan kebudayaan, namun ada pula wisata religi dari umat Budha yaitu Vihara Avalokitesvara yang mempunyai arsitektur bangunan yang sangat menawan dan menarik untuk dikunjungi jika kamu berwisata ke Madura.

Vihara Avalokitesvara atau yang sering disebut sebagai klenteng Kwan Im Kiong merupakan salah satu dari 3 klenteng yang ada di Madura, Vihara ini terletak di Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura. Lokasi Vihara ini berdekatan dengan wisata Pantai Talang Siring.

Menurut keterangan yang didapatkan dari salah satu penjaga vihara, bangunan seluas 3 hektar ini pada mulanya klenteng ini merupakan sebuah bangunan bercungkup dengan atap daun kelapa yang dibangun sekitar tahun 1900-an, yang berfungsi untuk menampung temuan patung-patung dari kerajaan Majapahit yang dikirim untuk salah satu kerajaan yang ada di Pamekasan.

Vihara Avalokitesvara ini memiliki keunikan tersendiri, pada bagian tengah komplek peribadatan umat tridharma itu, tampak berdiri Musholla dan Pura, inilah yang membuat unik lokasi ini. Tingginya rasa toleransi dan rasa menghormati yang begitu kuat di dalamnya. Vihara Avalokitesvara juga dianggap sebagai salah satu simbol kerukunan umat beragama.

Salah satu bangunan yang terletak pada bagian tengah Vihara
Mengulik sejarah Vihara Avalokitesvara yang sarat dengan nilai toleransi umat beragama, mari kita mengenal sejarah bagaimana vihara ini di bangun dan masih bertahan hingga sekarang ini. Pada zaman dahulu sekitar tahun 1400 M, terdapat kerajaan Jamburingin yang berada di Proppo, Pamekasan. Keraton ini masih menjadi bagian dari kerajaan Majapahit. Majapahit yang saat ini sebagai penguasa wilayah Jamburingin membantu pembangunan candi dengan mengirim beberapa arca, tempat ibadah berupa candi.

Kemudian patung-patung tersebut dikirim dengan menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Talang Siring yang berjarak kurang lebih 35 km dari Jamburingin. Namun pada saat pengirimanke lokasi gagal karena angkutan yang digunakan rusak. Akan tetapi pembangunan candi di Pantai Talang pun tidak terlaksana seiringan dengan perkembangan kerajaan Majapahit yang saat itu sudah mulai memudar. Pada saat yang bersamaan, agama Islam yang mulai tersebar di daerah Pamekasan mendapat sambutan baik dari penduduk, akhirnya pembangunan candi di pantai Talang pun tidak terlaksana juga. Patung-patung kiriman dari Majapahit ditinggalkan orang, terbengkalai dan lenyap terbenam tertimbun tanah.

Kemudian pada awal 1800-an patung tersebut secara tidak sengaja ditemukan kembali oleh petani pada saat menggarap ladangnya. Kemudian pemerintah Belanda saat ini menugaskan bupati Pamekasan untuk mengangkat dan memindahkan patung-patung tersebut ke Kabupaten Pamekasan. Namun, entah kenapa patung tersebut gagal untuk diangkut dan dibiarkan di tempat semula.

Sekitar abad 19 sebuah keluarga keturunan Tionghoa membeli tanah dimana patung-patung itu berada. Setelah dibersihkan, diketahui bahwa patung-patung tersebut adalah patung Budha versi Majapahit. Lalu patung-patung peninggalan Kerajaan Majapahit itu dikumpulkan dalam sebuah bangunan bercungkup dengan atap daun kelapa. Seiring dengan berjalannya waktu, bangunan tersebut mulai dibenahi dan terbentuklah Vihara Avalokitesvara (Kwan Im Kiong) yang berdiri hingga saat ini.

Nah, bagi kamu yang ingin pergi berwisata ke Vihara Avalokitesvara yang ada di Pamekasan, Madura.
Kami akan berbagi beberapa tips jika ingin datang ke tempat ini.
  • Gunakanlah pakaian yang sopan
  • Menjaga tutur kata dan sopan santun saat berada di dalam Vihara Avalokitesvara
  • Jangan membuang sampah di sembarangan tempat, buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan, jika belum menemukan tempat sampah, simpan atau kantongi dahulu di tas kamu
  • Menghormati semua benda-benda yang ada di sana
  • Menaati segala aturan dan himbauan yang telah ditetapkan oleh pengelola Vihara

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Terimakasih sudah mampir untuk membaca dan memberikan pesan, semoga bermanfaat, salam