Kete Kesu merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kampung Bonoran, Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, tepatnya Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Berbicara Toraja, Saya berani mengatakan memang tidak akan pernah selesai, karena banyak hal dan keunikan ada di tempat ini untuk diceritakan dan dikenalkan kepada masyarakat luas. Tana Toraja yang terkenal dengan sejarah, kuliner, budaya, serta kisah kehidupan tradisional yang tentunya masih bertahan hingga saat ini.
Selain itu, sangat banyak destinasi wisata yang bisa kunjungi di sini, salah satunya Kete Kesu. Kete Kesu menghadirkan banyak menghadirkan peninggalan-peninggalan yang bersejarah yang sudah berumur sangat tua, selain bisa untuk tempat berwisata tempat ini juga sangat cocok sekali untuk menambah pengetahuan sejarah dan melestarikan budaya Nusantara.
Saat memasuki pintu masuk wisata, Kita akan disambut dengan pemandangan rumah adat Tongkonan yang berjejer sangat rapi. Untuk usia, rumah adat ini sudah ada sejak zaman leluhur Tana Toraja, walaupun beberapa bagian bangunan sudah mengalami reparasi, namun hal itu tidak menghilangkan ciri khas dari rumah adat itu sendiri.
Kegunaan Rumah Tongkonan
Bisa dikatakan rumah Tongkonan merupakan tempat yang serbaguna, selain memiliki kegunaan sebagai rumah tinggal, berbagai kegiatan sosial, upacara peradatan, Tongkonan juga berguna untuk menjalin kekerabatan.
Ciri khas rumah ini adalah atapnya yang dilapisi ijuk berwarna hitam, dengan bentuknya yang melengkung mirip dengan kapal atau perahu, bahkan ada juga yang mengatakan atap rumah ini mirip dengan tanduk kerbau. Hampir semua Rumah Tongkonan dibangun menghadap ke arah utara. Masyarakat Toraja percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari utara, dan ini dianggap akan membawa berkah untuk generasi selanjutnya.
Tidak hanya itu saja Tongkonan juga memiliki ukiran yang sangat bagus dan tentunya memiliki keunikan tersendiri, setiap ukiran yang dibuat memiliki maknanya tersendiri. Pada bagian depan rumah, kita akan melihat banyaknya tanduk kerbau yang berjejer menjulang tinggi, tanduk kerbau yang terpasang jumlahnya sangat beragam, ada yang berjumlah 7 tanduk, 10 tanduk, bahkan juga ada yang lebih dari 10 tanduk kerbau.
Untuk Tanduk Kerbau yang dipasang di Tongkonan pastinya memiliki arti yaitu semakin banyak dan tinggi tanduk kerbau yang terpasang, maka semakin tinggi pula status sosial pemilik rumah tersebut.
Objek Menarik Lainnya
Bergeser kurang lebih 200 meter dari rumah Tongkonan, terdapat kuburan kuno yang berada di Lubang Tebing. Uniknya, makam-makam tersebut tersusun dengan rapi, ada juga makam yang berada posisinya paling tinggi diantara makam-makam yang lain, pada masanya hal ini menandakan jika makam berada di posisi paling atas, bisa dikatakan orang tersebut merupakan golongan dari bangsawan. Zaman dulu pembagian kasta memang berlaku pada masyarakat Tana Toraja.
Untuk bagian dalam kubur atau peti mati yang terbuat dari kayu, tersimpan sisa-sisa tengkorak dan tulang manusia yang sudah berusia bertahun-tahun. Jasad yang dimakamkan juga lengkap dengan pakaian, serta barang-barang kesukaannya semasa ia hidup di bumi.
Jika beruntung, Kamu dapat menyaksikan beberapa perhelatan upacara adat, untuk waktunya sendiri, kebanyakan upacara adat dilakukan antara bulan Juni hingga Desember, ada beberapa upacara adat masyarakat Toraja di antaranya Rambu Solo yaitu pemakaman massal yang dilaksanakan selama 3 sampai 7 hari secara berturut-turut, dan adat Rambu Tuka yaitu upacara adat memasuki rumah baru, serta upacara adat lainnya.
Jika ingin berkunjung ke Kete Kesu ada beberapa aturan yang wajib dipenuhi, diantaranya :
Dilarang corat-coret
Jika Kamu ingin kerabat atau kawan tahu Kamu mengunjungi tempat ini, lebih baik untuk mengabadikan melalui swafoto (selfie) dan mengunggahnya ke media sosial, tanpa harus meninggalkan kesan buruk dengan melakukan vandalisme atau corat-coret.
Jangan mengambil, pegang, atau pindahkan apapun dari tempatnya
Selain tindakan tersebut tidak terpuji, pengelola sangat sering mendapatkan laporan bahwa roh penghuni datang dan menghantui orang-orang yang mencuri di sekitar situs. Selain mencuri, sebaiknya jangan memegang dan memindahkan barang apapun yang ada di lokasi ini.
Dilarang membuang sampah sembarangan
Dengan membuang sampah pada tempatnya, secara tidak langsung Kita sudah memberikan kontribusi untuk kemajuan wisata yang ada di Kete Kesu ini, tidak hanya itu di anjurkan untuk tidak membuang sampah dimanapun Kamu berada, apalagi di tempat destinasi wisata.
Fasilitas tempat pembuangan sampah di lokasi ini tentunya sudah disediakan dengan sangat baik, bahkan untuk sampahnya, bisa dipisahkan dengan berbagai kategori, seperti sampah plastik, kaca, dan lainnya.
Menjaga tutur kata
Selama mengitari objek-objek di Kete Kesu, menjaga tutur kata adalah hal yang sangat penting, ini berguna agar siapapun di sekitar kita tidak tersinggung dengan kalimat yang kita keluarkan, dan selalu menjaga kesopanan.